KUDUS, isknews.com – Dioperasikannya kembali Terminal Bakalan Krapyak, ternyata tidak lantas membuat terminal itu dipadati bus-bus wisata. Sampai dengan hari kedua dibukanya kembali terminal yang khusus melayani peziarah ke Makam Sunan Kudus itu, masih sepi. Hal itu bisa dilihat dari jumlah bus yang parkir, yang jumlahnya tidak lebih dari lima unit.
Pantauan isknews, (1/1), dengan telah selesainya rehabilitasi TBK, penataan di dalam lingkungan terminal itu memang lebih teratur dan tertib. Bus yang masuk membawa peziarah, menurunkan penumpang di areal depan kantor Dishub di bagian timur di dalam areal terminal, kemudian diarahkan melalui deretan kios-kios, yang posisinya saling berhadapan, dipisahkan oleh jalan dan taman di bagian tengahnya.
Pada ujung deretan kios di sebelah barat yang jumlahnya 67 unit itu, adalah jalan menuju ke tepat pangkalan kendaraan pengangkut peziarah yang siap mengantar ke Makam Sunan Kudus, terdiri atas angkudes, odong-odong, ojek dan becak. Pezairah tinggal memilih, dan setelah mendapatkan penumpang, angkutan khusus ini akan membawa mereka, melalui akses jalan yang disediakan khusus, yakni melewati jalur di bagian barat terminal, yang tembus ke jalan desa, dan keluar ke jalan raya, di antara bangunan pabrik PT HIE (Polytron).
Sementara itu, bus yang setelah selesai menurunkan penumpang, berjalan memutari taman, kemudian berhenti dan parkir di areal yang disediakan, yakni di landasan utama yang cukup luas untuk menampung puluhan bus wisata. Bus-bus itu berjajar dengan rapi menghadap satu arah. Saat para penumpangnya sudah kembali dari Makam Sunan Kudus, para pedagang asongan pun berdatangan dan masuk ke dalam bus, menjajakan jualannya.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi Informatika (Dishuhubkominfo) Kabupaten Kudus, Didik Sugiharto, dalam keterannya kepadaisknews.com, (30/12), mengatakan, kondisi TBK sudah siap sepenuhnya untuk dibuka kembali. “Sosialisasi mengenai kepindahan tempat parkir bus-bus wisata dari Terminal Bus Induk ke TBK, sudah dilakukan oleh petugas Dishub, baik untuk bus yang datang dari arah Semarang, maupun yang dari arah Colo (Makam Sunan Muria). “ (DM) http://bit.ly/1JPlGDQ
0 Comments: