Awali Masa Tanam, Petani Payaman Airi Sawah Dengan Pompanisasi


KUDUS, isknews.com – Mengawali masa tanam, petani di Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, mengairi sawahnya dengan pompanisasi, yakni menyedot air dari sungai dengan menggunakan pompa bertenaga disel, kemudian dialirkan ke lahan persawahan. Cara itu dilakukan, karena sawah di Desa Payaman, Dukuh Bancak, pengairannya non irigasi teknis, melainkan tadah hujan.

Hal itu seperti yang dilakukan oleh Rukin, yang saat dihubungi isknews.com, Jumat (11/12), sedang menunggui sawah yang digarapnya. Menurut dia, untuk mengairi sawah yang akan ditanami padi, dia memerlukan pasokan air yang cukup banyak. Karena irigasi teknis tidak tersedia di tempat itu, dia pun menggunakan pompa untuk menaikkan air dari Sungai Tus, untuk memenuhi kebutuhan pengairan lahan sawah garapannya. “Pompa itu saya sewa seharga Rp 1,5 juta, selama masa tanam, atau sekitar 4 bulan, dengan uang saya sendiri.”


Rukin, yang warga Dukuh Kaliyoso, Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, adalah petani penggarap,karena tidak memiliki sawah sendiri. Sawah yang dikerjakan itu milik warga Desa Payaman, yang karena alasan tidak punya waktu mengelola, diserahkan kepada Rukin, yang dalam istilah kerjasama itu, disebut panitia. 


Luas sawah yang disewa Rukin, mencapai 4 bau, atau sekitar 3,5 hektar. Harga atau ongkos sewa yang dikelaurkan untuk sawah seluas itu, sebesar Rp 1,5 juta, berlaku sampai masa panen. Beaya sewa pompa itu, di luar beaya produksi pada pra tanam, mulai dari tebar benih, pengolahan lahan, tandur dan daut, sampai pemupukan dan pencegahan serangan hama. “Total beaya produksi itu sekitar Rp 2 -2,5 juta. Untuk membayar tenaga orang tandur sampai ndaut saja, sebesar Rp 1 juta, “ ujar Rukin.


Dia menambahkan, kerjasama antara pihaknya dengan pemilik sawah, juga menyangkut keuntungan setelah panen, yakni dengan cara bagi hasil 2 : 1. Dengan kata lain, dari hasil tebasan padi, Rukin memperoleh 2/3 bagian, dan pemilik sawah mendapat 1/3 bagian. “Saya jadi petani penggarap sudah 20 tahun, kalau di bilang hasilnya, cukup untuk menghidupi keluarga dan menyekolahkan anak sampai SMA.” 


Mengairi sawah dengan cara pompanisasi, tidak hanya dilakukan oleh Rukin. Pantauan isknews.com, ada sejumlah pompa bertenaga disel yang dipasang di tanggul Sungai Tus, aliran sungai dari Karangrowo yang terusannya sampai di lahan persawahan di Dukuh Bancak, dan ada pula yang di pasang di tanggul Sungai Jratun. (DM) http://bit.ly/1Y3mRLx
Previous Post
Next Post

0 Comments: