Katanya hidup itu seperti roda yang berputar


Katanya hidup itu seperti roda yang berputar, adakalanya kita dibawah, dan terkadang diatas.
Lalu bagaimana jika ban di roda tersebut bocor? Roda tidak akan bisa berputar, lantas kemudian berhenti, dan kita tidak bisa melanjutkan perjalanan kembali.
Seperti halnya dalam hidup, kita ibaratkan ban bocor itu adalah masalah yang sedang menghampiri.
Kita dituntut untuk bisa menyelesaikannya, menghadapinya, mencari tambal ban di segala suasana dan cuaca. Bisa kehujanan, kepanasan, bahkan tengah malam.
Begitu juga dengan masalah yang tidak bersedia menunggu kita siap akan kehadirannya.
Menunggu ketika kita masih dibawah atau ketika sudah sampai di atas, menunggu saat kita masih muda atau saat kita sudah menua. Tidak, tidak bisa begitu, masalah bisa hadir kapanpun.
Lantas kalau sudah ketemu tambal ban semuanya bisa selesai secepat dan semudah itu? Jelas tidak, bahkan jika ban dalam yang bocor, ia harus dikeluarkan, dicelupkan ke air dan dicari dimana lubang masalah yang menyebabkan ban bocor dan mengganggu perjalanan.
Setelah ketemu lubangnya masih harus "dikerik" agar bisa ditempeli atau ditambal.
Namun ternyata tidak hanya sampai disitu, bahkan masih harus dipanaskan agar ban benar-benar bisa ditambal.
Begitu juga dengan hidup lur, ketika masalah datang, kita tidak hanya dituntut untuk menghadipnya, akan tetapi juga menyelesaikan dan memperbaiki, dicari akar permasalahannnya lantas kemudian harus benar-benar diperbaiki untuk perjalanan kehidupan kita selanjutnya.
Disitulah kita harus paham, bahwa hanya ada dua alasan kenapa sebuah masalah tak mampu diselesaikan.
Yang pertama karena kita bertindak tanpa berpikir, dan yang kedua kita hanya berpikir tanpa bertindak.
Jadi berhati-hatilah dengan pikiran dan tindakan kita sendiri.
Yang terakhir adalah orang yang memiliki profesi penambal ban, jangan sepelekan profesi ini, karna seorang dewan pun atau bahkan presiden sekalipun akan tetap pergi ke tukang tambal ban jika bannya bocor.
Hal ini mengingatkan kita bahwasannya setinggi apapun kita berdiri saat ini, tetap lah ingat bahwa kita semua sebenarnya sama dan saling membutuhkan, tanpa memandang orang lain berada dibawah atau diatas kita.
Semoga kita bisa membuka mata hati kita untuk ikut belajar memaknai dan memahami hidup dari hal-hal sederhana yang terjadi di sekeliling kita
Previous Post
Next Post

0 Comments: