Jadi Langganan Banjir Pasar Brayung Ditinggikan 0,5 Meter


KUDUS, isknews.com – Rehabilitasi Pasar Brayung, di Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus, selain membenahi bangunan lama menjadi lebih baik, juga disertai dengan peninggian pada bagaian atap dan lantai, setinggi 0,5 meter. Tindakan itu dilakukan, untuk mencegah terjadinya genangan air, karena letak Pasar Brayung berada di kawasan yang menjadi langganan banjir, pada setiap berlangsungnya musim hujan.

Kepala Pasar Brayung, Lazim, yang dihubungi isknews.com, Rabu (24/11), membenarkan hal itu. Menurut dia, letak Pasar Brayung berada di tengah-tengah dua sungai yang jika datang musim hujan dipastikan airnya meluap, yang alirannya menggenangi hampir seluruh bagian pasar, sehingga cukup membuat kerepotan para pedagang maupun pengunjung pasar terbesar di Kecamatan Mejobo itu.
“Sungai tersebut, adalah Sungai Poceho, di sebelah barat, tepatnya yang mepet dengan SMP-2 Mejobo, dan Sungai Piji, di sebelah timur. Luapan air dari kedua sungai itu, larinya ke pasar ini, jadi tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengelak datangnya banjir itu.”


Terkait dengan permasalahan yang dihadapi setiap tahun, yakni pasar yang menjadi langganan banjir, maka pada pengadaan revitalisasi pasar se Kabupaten Kudus, pihaknya mengajukan agar lantai kios maupun los, ditinggikan paling sedikitnya 0,5 meter. Kebijakan itu dirasa sudah cukup, untuk mengamankan Pasar Brayung, yang jumlah pedagangnya mencapai 600 orang itu, dari bencana banjir, pada setiap musim hujan. “Selain peninggian lantai kios dan los, plataran parkir dan jalan-jalan di sekitar pasar, akan dicor, sehingga kalau hujan tidak becek,” tutur Lazim.


Proyek revitalisasi Pasar Brayung, terbagi atas dua pekerjaan, yakni rehabilitasi los sebanyak tiga unit dengan anggaran sebesar Rp 4.776.618.000, dan rehabiitasi kios sebanyak 66 unit, dengan anggaran sebesar Rp 463.570.000. Sesuai target, diharapkan proyek tersebut akan selesai pembangunannya pada akhir Nopemb http://bit.ly/1MQ2gzO
Previous Post
Next Post

0 Comments: