KUDUS, isknews.com – Produk unggulan dari Kabupaten Kudus, bordir dan mesin rekayasa pertanian, laris manis dan mendapat minat yang sangat besar, dalam pameran produk unggulan, di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dalam pameran tingkat nasional yang diselenggarakan oleh PT Media Citra Promosi Indonesia, Jakarta, yang berlangsung selama 21 – 26 Oktober itu, peserta Industri Kecil Menengah (IKM) Kabupaten Kudus, yang merupakan binaan Dinas Perindustrian Koperasi (Perindagkop) UMKM Kabupaten Kudus, menerima pesanan produk bordir dan mesin rekayasa pertanian, senilai sekitar Rp 35 miliar.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disperindagkop UMKM Kabupaten Kudus, Bambang Tri Waluyo, melalui Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian, Muh Khusnaini, yang dihubungi isknews.com, Kamis (29/10), membenarkan hal itu. Menurut dia, dalam pameran yang diikuti sebanyak 20 stand kabupaten atau kota yang menjadi peserta even tersebut, Kabupaten Kudus menampilkan produk unggulan berupa bordir, dan mesin rekayasa pertanian, yakni mesin pengupil jagung dan mesin perontok padi, dan alat pembajak sawah manual, atau garu. Sedangkan, yang berhubungan dengan produksi makanan, ditampilkan mesin pembuat criping, dan mesin perpacking.
“Ternyata semua yang dibawa dari Kudus itu tidak sia-sia, bahkan mendapat sambutan yang bisa dikatakan luar biasa. Itu dibuktikan dengan adanya pesanan, teruratama dari Pemerintah Kota Mataram, yang totalnya mencapai sekitar Rp 35 milia, ” kata Khusnaini.
Diungkapkan lebih lanjut, untuk pesanan produk bordir saja, nilainya sekitar Rp 5 juta. Yang menarik, sebagian besar pesanan berupa produk yang sudah jadi (baju atau busana muslim) dengan bahan baku kain bordir, jadi pengukuran dilakukan di tempat pameran, dan nanti setelah barang jadi dikirim ke alamat pemesan di NTB, dengan pembayaran melalui transfer rekening bank.
Sementara untuk pesanan mesin rekayasa pertanian, yang terbanyak adalah mesin pengupil jagung, hal itu berkaitan dengan pertanian di NTB yang mayoritas memang tanaman jagung. Namun untuk mesin perontok padi dan alat pembajak manual juga mendapat pesanan. “Total pesanan alat pertanian itu sekitar Rp 30 miliar, saya belum sempat menanyakan berapa unit dan harga satuan masing-masing alat pertanian tersebut.” (DM) http://bit.ly/20haw4Z
0 Comments: