Kudus-Bangsa
yang kuat harus didukung oleh pendidikan yang baik. Termasuk di dalamnya untuk
mencetak manusia berkepribadian melalui pembangunan manusia meliputi tiga dimensi.
Yaitu cerdas, sehat dan berbudi pekerti luhur. Itulah sebabnya dunia pendidikan
mendapatkan prioritas di Kudus menjadi salah satu pilar dari visi Mewujudkan
Kudus yang Semakin Sejahtera.
Dengan mewajibkan
warga Kudus untuk mengenyam pendidikan setidaknya hingga lulus SMA/sederajat,
pemkab tentunya memiliki upaya menyukseskannya. Itulah yang menjadi tekad
Bupati Kudus H. Musthofa untuk menyelenggarakan pendidikan yang terjangkau dan
berkualitas. Bahkan, kini warga Kudus bisa sekolah dari SD hingga SMA/SMK (negeri)
secara gratis.
”Tidak boleh ada
pungutan apapun dari sekolah. Semua kami gratiskan hingga lulus SMA,” tegas
bupati saat rakor pendidikan di gedung Setda Kudus, Rabu (4/2).
Hal ini bahkan telah
dipaparkan di hadapan Presiden RI Joko Widodo satu hari sebelumnya. Selain
pendidikan, bupati juga memaparkan tentang konsep kredit usaha produktif.
Tantangan yang diberikan oleh presiden, dijawab bupati bahwa Kudus sebagai pilot project program ini akan berhasil
dalam tempo satu semester.
Pembebasan biaya ini
berlaku bagi sekolah negeri di Kudus mulai dari SD hingga SMA/SMK. Sedangkan
sekolah swasta ditarget bisa menggratiskan 20% siswa yang ada. Kebutuhan
operasional sekolah telah dianggarkan melalui biaya operasional sekolah (BOS)
dan dana alokasi khusus (DAK). Sehingga untuk pemenuhan sarpras dan kegiatan
ekstrakurikuler telah ter-cover dari
BOS dan DAK tersebut.
”Ini sesuai dengan
amanat UUD ’45 untuk hak warga negara memperoleh pendidikan. Tentunya, dengan
pendidikan yang terjangkau dan berkualitas akan memutus lingkaran kemiskinan,”
jelasnya.
Sumber:Humas
@Rya
0 Comments: