Masalah, Hadapi atau lari?



KUDUS(30/10/14), Apa yang akan kita lakukan ketika apa yang kita inginkan ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya dan itu mengganggu ritme hidup kita? Biasanya kita mulai bertanya, “Kenapa ini harus terjadi kepada saya?” Jika ini yang ada dalam hati kita, kita mungkin bertanya lagi, “Apa yang seharusnya saya lakukan?” Jika pertanyaan kedua ini yang kita tanyakan dalam hati kita, terkadang timbul pengandaian dalam benak kita, “Seandainya waktu bisa diputar kembali, seandainya saya dapat mengendalikan emosi dan seandainya saya lebih bersabar ini semua tidak akan terjadi.”

Apabila hal-hal itu terjadi dalam diri kita, berarti kita sedang menghadapi sebuah masalah. Perasaan gelisah, timbulnya berbagai pertanyaan dalam hati kita, dan pernyataan berbagai penyesalan serta berbagai keluhan yang ada mencirikan diri kita mungkin orang yang paling banyak masalahnya di dunia. Namun, sebenarnya jika kita berpikir dengan hati yang tenang, pada dasarnya semua orang di bumi ini memiliki masalah. Orang kaya, miskin, wanita cantik, pria tampan, anak kecil maupun orang tua, semua pasti memiliki masalah.

Oleh karena, sebagai manusia, hal yang paling perlu dilakukan adalah mencari jalan bagaimana menghadapi masalah yang ada. Hadapi atau lari, dua pilihan itu yang seringkali ada pada manusia. Keduanya memiliki risiko yang harus dijalani. Dalam tinjauan psikologi, orang dewasa dapat memilih lari dari masalah atau menghadapinya. Ketika memilih lari, awalnya merasa sudah terbebas dari beban yang ditanggungnya. Sayangnya, perasaan bebas tersebut hanya bersifat sementara, tidak permanen.
Lebih baik menghadapi masalah tersebut walau apapun yang terjadi, karena jika lari dari masalah, hanya akan membuatnya semakin berlarut-larut dan tidak kunjung usai. ISK
Previous Post
Next Post

0 Comments: