ISK,Kudus- Siapa sangka, bangunan yang bernilai sejarah tinggi telah
menjadi icon penting bagi kehidupan dan keamanan masyarakat Kudus. Pintu
banjir Wilalung Kabupaten Demak atau biasa disebut Waduk Wilalung yang
dibuat oleh Belanda sampai sekarang ini masih berdiri kokoh dan masih
berfungsi baik selama lebih dari 100 tahun.
Bangunan Pembagi Air Banjir berupa bendung gerak yang didirikan pada percabangan Sungai Serang di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Propinsi Jawa Tengah bertujuan untuk melindungi daerah Demak, Grobogan dan sekitarnya beserta daerah irigasinya dari bencana banjir yang terjadi karena meluapnya aliran Sungai Lusi dan Sungai Serang.
Abdul Rochmi (40), Kasi pengolah data pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai PSDA Serang Lusi Provinsi Jawa Tengah mengatakan Kondisi Pintu Banjir Wilalung saat ini pada pintu air yang mengatur air ke Sungai Juwana hanya 4 buah pintu yang dapat dioperasionalkan dengan baik, sedangkan yang 5 buah pintu rusak. Diperkirakan apabila 2 buah pintu dibuka akan dapat mengalirkan air ke Sungai Juwana sebesar 100,98 m3/det.
#Rya
Bangunan Pembagi Air Banjir berupa bendung gerak yang didirikan pada percabangan Sungai Serang di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Propinsi Jawa Tengah bertujuan untuk melindungi daerah Demak, Grobogan dan sekitarnya beserta daerah irigasinya dari bencana banjir yang terjadi karena meluapnya aliran Sungai Lusi dan Sungai Serang.
Abdul Rochmi (40), Kasi pengolah data pengendalian Banjir dan Pengamanan Pantai PSDA Serang Lusi Provinsi Jawa Tengah mengatakan Kondisi Pintu Banjir Wilalung saat ini pada pintu air yang mengatur air ke Sungai Juwana hanya 4 buah pintu yang dapat dioperasionalkan dengan baik, sedangkan yang 5 buah pintu rusak. Diperkirakan apabila 2 buah pintu dibuka akan dapat mengalirkan air ke Sungai Juwana sebesar 100,98 m3/det.
#Rya
0 Comments: