COLO NON TUSUK SATE


Desa Colo Dawe Kudus ramai akan peziarah yang berziarah ke makam Sunan Muria. Terlebih saat bulan-bulan tertentu, disana terdapat banyak pedagang yang berjualan disepanjang pasar menuju lokasi makam sunan muria.

Ada yang berjualan pakaian, makanan, barang-barang antik, pernak-pernik, serta barang lainnya. Salah satunya yang menarik adalah penjual “Sate Kojek” yang biasa disebut “kojek pentol“,Tapi pedagang berjualan sate kojek disana dilarang menggunakan tusuk sate.

Sri Wahyuni, salah satu penjual kojek di kawasan makam Sunan Muria mengatakan larangan membuat sate tusuk memang sudah larangan sejak lama. “Saya kurang tau kalau tentang asal-usulnya, sebab bukan asli sini. Saya hanya mengikuti saja untuk tidak menggunakan tusuk sate kojek pentol.

Tusuk sate biasa terbuat dari batang bambu yang dipotong kecil-kecil. Sedangkan di gunung banyak tumbuhan bambu yang tumbuh. Apabila kojek tersebut menggunakan tusuk, otomatis pedagang akan menebang bambu untuk tusuk kojek. Penebangan bambu yang terlarang ini, dianalogikan oleh masyarakat peduli lingkungan sebagai larangan menebang pepohonan apapun di kawasan Muria.

Apabila itu terjadi, maka gunung Muria akan menjadi gundul dan tandus, dan ketika ada hujan deras yang mengguyur pegunungan muria, tak ada tumbuhan yang bisa menyerap air hujan tersebut dan akan menyebabkan banjir di dataran rendah dan longsor di daerah pegunungan tersebut akhirnya akan merugikan banyak warga.

Warga yang di daerah dataran rendah yang terkena banjir itupun akan menyalahkan penduduk warga pegunungan yang tidak bisa menjaga kelestarian lingkungan sekitar.

Akhirnya sejak dulu, warga sekitar menganggap apabila ada yang jualan kojek menggunakan tusuk akan mendapatkan sial. Sejak itulah orang-orang tidak berani menggunakan tusuk.


Tidak boleh berjualan sate yang dibakar. contohnya sate kerbau, kambing, atau pun sate ayam.Meski tidak menggunakan tusuk sate, namun masyarakat tetap membuat resep masakan daging dengan bumbu sate yang biasa dimasak di wajan.

#berbagai sumber

#neng
Previous Post
Next Post

0 Comments: