Mengenal Sunan Kedu


ISK,Sunan Kedu yang memiliki nama kecil Abdul Hakim kemudian setelah beranjak dewasa dan menyelesaikan pendidikan Agama di Mekah mendapatkan gelar Sunan Kedu atau Syeih Abdul Basir yang memiliki strata Wali walaupun tak setenar Sunan Kudus. Sunan Kedu sendiri berasal dari daerah Temanggung yang merupakan Sentra Petani Tembakau.Kedatangan beliau ke Kudus karena diutus oleh kerajaan Demak untuk menuntut Ilmu ( Nyantri)  kepada Sunan Kudus ( Jakfar Shodiq ) dan bertempat tinggal di desa Gribig.

Pada tahun 1576 M Sunan Kedu sudah berada di Kudus dan sangat gigih menyebarkan syiar Islam dan pemerintahan mengingat pada saat itu Sunan Kedu dipercaya Kesultanan Demak menjadi Tumenggung / Wedono. Kemudian pada tahun 1599 Sunan Kedu mendirikan Masjid At - Taqwa bertepatan dengan hari Jumat Paing dengan dibantu para santri dan juga Kanjeng Sunan Kudus selama 3 minggu. Dilengkapi batu alam yang dikenal " Watu Kenong " khusus bermunajat dan berdoa khusus Syeih Abdul Basir. Saat ini batu tersebut berada di belakang masjid At - Taqwa.
Sebagai tempat ibadah tempat itu juga dilengkapi sumber mata air kehidupan dan sebagai tempat berwudhlu yang dinamakan "Mbelik Sumber Joyo " atau menurut masyarakat sekitar disebut Mbelik Pundung. 

Keberadaan Sunan Kedu di Gribik setelah 36 tahun akhirnya beliau wafat pada tahun 1612 M. Dimakamkan di area masjid yang terletak di sebelah Barat  ( Berluwur) lalu disebelah Barat dari makam beliau adalah makan Siti Nadhiroh dan Dewi Maryam yang keduanya putri beliau.
Selain itu ada beberapa makam yang berada di belakang Masjid At Taqwa Paling Timur yakni Makam Dewi Sulaswati yang merupakan istri beliau ( berluwur ) kemudian berangsur ke Barat mulai dari Mbah Junaidi ( Juru Bicara ) Dewi Nawangsih ( istri Mbah Junaidi ) dan mbah Hadi Wijoyo serta kerabat beliau berjumlah 2 makam.
Bersambung....

Narasumber : KH.Muhammad Yusuf Ainul Yakin ( mbah Yusuf .Alm) dari Grabag - Magelang.pada hari Selasa Pon 23 Agustus 1988.di Lokasi makam.
Admin
Previous Post
Next Post

0 Comments: