Kudus-Anggaran
yang mencapai lebih dari satu triliun rupiah dalam anggaran pendapatan dan
belanja daerah (APBD) Kabupaten Kudus, harus dapat benar-benar dirasakan
manfaatnya bagi masyarakat. Demikian disampaikan oleh Bupati Kudus H. Musthofa
ketika membuka sosialisasi dan pelatihan Simda Keuangan berbasis Akrual. Acara
yang berlangsung hingga tanggal 31 oktober mendatang, dibuka di pendopo
kabupaten Kudus Senin (27/10).
Acara ini
dihadiri oleh wakil bupati, sekda dan asisten, DPPKD, kepala SKPD dan pelaksana
teknis kegiatan, serta dari badan pengawas keuangan dan pembangunan (BPKP) Jawa
Tengah. Pada kesempatan tersebut, bupati kembali mengingatkan kepada seluruh
SKPD untuk tetap memegang prinsip 4T. Yaitu tepat aturan, tertib administrasi,
tepat sasaran, dan tepat manfaat.
”Dengan
memegang teguh prinsip 4T tersebut, saya yakin kita semua mampu melaksanakan
kegiatan dengan aman dan selamat,” pesan bupati.
Tujuan
kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang baik dan benar tentang
pengelolaan keuangan daerah. Sehingga manfaat dan pelaporannya bisa benar-benar
secara tepat sesuai aturan yang berlaku. Khususnya bagi kepala SKPD selaku
pengguna anggaran harus mengerti dan paham akan program, kegiatan, dan
anggarannya meski tidak lihai menguasai secara teknis keseluruhan.
”Termasuk
ketika tanda tangan, kepala SKPD harus iqra
(membaca, red) dengan jeli. Jadi tidak asal teken yang bisa berisiko hukum,”
tegasnya.
Ditambahkannya
bahwa Kudus sudah dua kali menyandang gelar opini wajar tanpa pengecualian
(WTP) dan badan pemeriksa keuangan (BPK) Jawa Tengah. Untuk itu, dirinya
mewajibkan pada tahun depan opini WTP tersebut harus diraih lagi bahkan dengan
kualitas yang lebih baik. Tidak ada alasan untuk tidak meraih WTP. Jika memang
SKPD ada kesulitan dalam pelaksanaan dan pelaporan, sebaiknya bertanya kepada
BPKP yang siap mendampingi dalam acara ini.
”WTP yang
kita raih harus dipertahankan dengan lebih baik lagi. Lebih baik memanfaatkan
bimbingan dengan baik daripada ada temuan,” tambahnya.
Untuk
itu, bupati yang telah memimpin Kudus di tahun ke-7 ini meminta kepada semua
peserta sosialisasi untuk mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Karena
menurutnya, kini di era transparansi bagai hidup di dalam akuarium yang semua
masyarakat melihat dengan jelas penngelolaan keuangan daerah. Konsep bahwa
sosialisasi ini hanya sekadar formalitas hendaknya ditinggalkan.
Di akhir
sambutannya, bupati meminta kepada SKPD untuk menjalin komunikasi yang baik dengan
BPKP. Yang tentunya akan sangat membantu pemkab Kudus dalam menata keuangan
dengan lebih baik lagi. Sehingga yang menjadi cita-cita untuk mewujudkan Kudus
yang semakin sejahtera akan terimplementasi dengan nyata melalui pengelolaan
dan pemanfaatan keuangan dengan baik ini. (*)
Sumber:Humas
@Rya
0 Comments: