Puluhan UMKM Siap Menampilkan Produk Unggulan Kudus Expo 2014

KUDUS-ISK-Kudus merupakan salah satu kabupaten di antara 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah dengan wilayah yang kecil, bahkan paling kecil. Namun, geliat masyarakat akan wirausaha semakin tampak nyata ketika kita mencermati di setiap sudut wilayah di Kudus. Hingga kini, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kudus berjumlah 11.659 yang terdiri dadi berbagai sektor produk/jasa.
   
Diantara semua UMKM yang ada tersebut, tampaknya batik dan bordirlah yang menjadi andalan di lini depan. Meski Kudus bukanlah Solo atau Pekalongan, namun batik khas Kudus dan bordir kini telah mampu memberikan warna tersendiri di tingkat nasional. Selain UMKM yang lain yang masih memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Ini semua akan tersaji dalam pagelaran akbar Kudus Expo 2014 yang akan berlangsung 31 Oktober hingga 4 November mendatang.
   
Sebagaimana disampaikan Plt. Kepala Dinas Prinkop & UMKM Bambang TW bahwa expo tahun ini akan diikuti sedikitnya 70 stand pelaku UMKM. Bukan hanya UMKM di tingkat hulu saja, melainkan mencakup semua UMKM hingga ke hilir. Dirinya menyampaikan bahwa Pemkab Kudus senantiasa akan memberdayakan UMKM yang ada dengan bantuan permodalan, peningkatan sumber daya manusia (SDM), hingga pemasaran yang salah satunya melalui expo ini.
   
”Semua stand peserta expo berada di dalam tenda ber-AC (pendingin ruangan, red) yang akan memberikan kenyamanan bagi pengunjung,” tuturnya saat jumpa pers di press room Humas Setda Kudus, Rabu (29/10). Ditambahkannya, bahwa UMKM di Kudus telah mendapat pembinaan dari perbankan. Selain itu, melalui balai latihan kerja (BLK) telah melahirkan puluhan ribu lulusan yang banyak di antaranya sukses dengan berwirausaha. Terlebih kini untuk menyambut masyarakat ekonomi asean (MEA) tahun 2015, pelaku UMKM di Kudus harus lebih kreatif dengan berbagai inovasinya sehingga mampu bersaing hingga di level asia tenggara.
   
”Dengan konsep OVOP (one village one product, red), masyarakat akan lebih tergali potensinya. Kini yang paling menonjol yaitu batik dan bordir,” tambah Bambang. Sajian ini diperkirakan akan mampu menyedot perhatian puluhan ribu pengunjung yang akan digelar selama 5 hari itu. Masyarakat bukan hanya bisa melihat ‘kekayaan’ potensi UMK saja. Di setiap malam akan disajikan berbagai hiburan lokal. Mulai dari tari kretek, batik fashion show, barongan, barongsai, marching band, hingga reog ponorogo. Semuanya bisa diramaikan dan disaksikan secara gratis untuk masyarakat.
   
Sementara itu Kabag Humas Putut Winarno menyampaikan bahwa ekspo kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika pada tahun sebelumnya lebih hanya pada menjual produknya, tahun ini lebih pada promosi potensi UMKM yang ada di Kudus. Sehingga mampu dikenal secara lebih luas lagi. Seperti produk inovatif yang ada yaitu biola yang terbuat dari bambu. Keunikan inilah yang akan ditonjolkan dan mampu menginspirasi pelaku UMKM yang lain.
   
Putut juga berharap berkembangnya jumlah potensi UMKM dari tahun ke tahun ini akan lebih berkembang lagi terutama dengan berbagai inovasi produk. Sebagaimana tema hari jadi Kudus Ke-465, yaitu Kudus kreatif, hebat, berbudaya, dan sejahtera, seakan memberikan semangat tersendiri bagi kreativitas pelaku UMKM. Dengan demikian, peningkatan kesejahteraan masyarakat mampu diwujudkan secara nyata yang salah satunya melalui UMKM ini.(*)
Sumber:Humas 

@Rya             
Previous Post
Next Post

0 Comments: