Akan dikerjakan 2016, Setelah 20 Tahun Lebih Mangkrak Jalan Lingkar Mijen - Peganjaran Telan Beaya Rp 30 M


KUDUS, isknews.com – Setelah sempat mangkrak hampir selama 20 tahun lebih, jalan lingkar utara Mijen – Peganjaran, akan mulai dikerjakan pada Tahun Anggaran (TA) 2016 mendatang. Proyek jalan kabupaten itu, perencanaannya sudah dimulai pada menjelang akhir TA 2015 ini, dengan anggaran sebesar Rp 30 miliar, yang sumber dananya dari APBD Kabupaten Kudus, TA 2016.

Kepala Dinas Bina Marga Pengairan Energi Sumber Daya Mineral (BPESDM) Kabupaten Kudus, Sam’ani Intakoris ST MM, melalui Kasie Pemeliharan Jalan dan Jembatan, Wisnu Aragani ST, yang dihubungi isknews.com, Rabu (18/11), membenarkan hal itu. Menurut dia, jika tidak ada perubahan, jalan lingkar utara ruas Desa Mijen ( Kecamatan Kaliwungu) – Peganjaran (Kecamatan Bae), akan dikerjakan pada TA 2016 mendatang. “Anggaran yang dialokasikan untuk pengerjaan proyek jalan yang statusnya milik Kabupaten Kudus itu direncanakan sebesar Rp 30 miliar, dan sudah dimasukkan dalam Rancangan APBD Kabupaten Kudus 2016.”


Untuk volume pekerjaan, ungkapnya lanjut, adalah pengecoran dan pengaspalan, karena kondisi jalan yang ada sekarang ini sudah dilakukan pengerasan. Dari lebar badan jalan yang seluruhnya 30 meter, nantinya yang akan dicor dan sebagian diaspal, adalah selebar 14 meter, atau kalau diukur dari as atau garis tengah badan jalan, masing-masing 7 meter. Sedangkan untuk panjang jalan secara keseluruhan, mencapai sekitar 5 – 6 kilometer.


Jalan lingkar utara ruas Mijen – Peganjaran itu, merupakan satu rankaian dengan jalan lingkar Peganjaran – Universitas Muria Kudus (UMK), menyusul telah selesai dikerjakannya jalan lingkar selatan-timur ruas Jati (Terminal Bus Induk) – Ngembalrejo, dan jalan lingkar selatan- barat ruas Jati Kencing – Mijen. Perintisan proyek jalan lingkar itu dilakukan pada masa pemerintahan Bupati Soedarsono, pada 1990, yang dimulai dengan tahap pembebasan tanah. “Jadi sudah sekitar 25 tahun pengerjaan proyek jalan lingkar Mijen-Peganjaran itu tertunda,” ujar Wisnu Aragani.


Sementara itu, pantauan isknews.com, Rabu (18/11), kondisi jalan lingkar tersebut bagian permukaannya dipenuhi dengan batu-batu bercampur tanah, yang membahayakan jika dilewati kendaraan roda dua. Pada beberapa bagian bahkan ada yang berlubang dan digenangi air hujan, sehigga hanya kendaraan besar seperti truk, yang berani melewati jalan tersebut. (DM) http://bit.ly/1PALFFO
Previous Post
Next Post

0 Comments: